Seorang anak Tuhan, dalam menjalani hidupnya, ia berpegang teguh pada Tuhan, entah itu dalam hal perintah Tuhan, atau dalam hal memohon kepada Tuhan akan sesuatu hal. Dalam (Yohanes 15:7), dikatakan bahwa setiap permintaan dari anak Tuhan akan diberi oleh Tuhan, jika Ia tinggal dalam kita, dan kita tinggal dalam Dia.
Jadi, secara teknis, setiap anak Tuhan pasti menerima apa yang ia minta dari Tuhan, tentunya jika itu permintaan yang baik dan menjadi kebutuhan kita. Tetapi jika permintaan itu tidak dikabulkan, artinya ada yang salah dengan permintaan kita dan atau diri kita, sebab satu syarat mutlak untuk dapat menerima hasil atas permintaan kita adalah hidup dalam Tuhan, dan Ia hidup dalam kita.
Dan setelah kita yakin dengan benar, bahwa kita sudah hidup dalam Tuhan dan Ia tinggal dalam kita, maka kita memerlukan iman dalam permintaan kita ini. Iman yang pertama adalah iman atas diterimanya permintaan kita itu. (Markus 12:24) mengatakan bahwa jika kita meminta sesuatu, percayalah bahwa apa yang kita minta itu sudah ada pada kita. Ini berbicara tentang iman. Seberapa besar keyakinan kita bahwa TUHAN akan memberi apa yang kita perlukan.
Iman yang kedua adalah iman dalam memberi. Yesus mengajarkan bahwa seseorang akan menerima, jika ia memberi terlebih dulu (Lukas 6:38). Mengapa kita diajarkan untuk memberi dulu sebelum menerima? Sebab Allah ingin agar kita tidak hanya berharap dan mengharapkan saja, namun juga bertindak dan memberi bagi orang lain, sama seperti orang lain juga memberi bagi kita. Jadi jelas, semakin sedikit iman kita untuk memberi, semakin sedikit apa yang akan kita terima.
Iman yang ketiga adalah dalam ucapan kita. Iman jika tidak diucapkan tidak akan menjadi iman yang sempurna, sebab dengan diucapkan keluar dari mulut kita, maka kita telah menyatakan atau mendeklarasikan, sama seperti Allah berfirman. Itulah sebabnya sebagai anak Tuhan, kita harus hati-hati dengan ucapan kita, sebab apa yang keluar dari mulut kita bisa terjadi sesuai apa yang kita ucapkan (Markus 11:23). Jadi jangan sekali-sekali mengucapkan perkataan-perkataan yang merendahkan diri sendiri, seperti "Aku tidak berguna", atau "Aku lemah", malainkan ucapkan perkataan iman dan membangun untuk diri sendiri dan orang lain. Ucapkan iman dalam setiap permohonan kita.